Selasa, 22 Januari 2008

PENGERTIAN PENYULUHAN PERTANIAN

Disusun oleh : Kartono


I. Pengertian Penyuluhan

Penyuluhan pertanian bagian dari system pembangunan pertanian yang merupakan system pendidikan di luar sekolah (pendidikan non formal) bagi petani beserta keluarganyadan anggota masyarakat lainnya yang terlibat dalam pembangunan pertanian, dengan demikian penyuluhan pertanian adalah suatu upaya untuk terciptanya iklim yang kondusif guna membantu petani beserta keluarga agar dapat berkembang menjadi dinamis serta mampu untuk memperbaiki kehidupan dan penhidupannya dengan kekuatan sendiri dan pada akhirnya mampu menolong dirinya sendiri ( Soeharto, N.P.2005). Selanjutkan dikatakan oleh Salim,F. (2005), Bahwa penyuluhan pertanian adalah upaya pemberdayaan petani dan keluarganya beserta masyarakat pelaku agribisnis melalui kegiatan pendidikan non formal dibidang pertanian ,agar mampu menolong dirinya sendiri baik dibidang ekonomi, social maupun politik, sehingga meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mereka dapat dicapai.

Pengertian penyuluhan dalam arti umum adalah ilmu social yang mempelajari system dan proses perubahan pada individu serta masyarakat agar dapat terwujud perubahan yang lebih baik sesuai dengan yang diharapkan (Setiana. L. 2005). Penyuluhan dapat dipandang sebagai suatu bentuk pendidikan untuk orang dewasa. Dalam bukunya A.W. van den Ban dkk. (1999) dituliskan bahwa penyuluhan merupakan keterlibatan seseorang untuk melakukan komunikasi informasi secara sadar dengan tujuan membantu sesamanya memberikan pendapat sehingga bias membuat keputusan yang benar.

Selanjutnya dalam draf Repitalisasi Penyuluhan disebutkan bahwa penyuluhan pertanian adalah kegiatan pendidikan non formal bagi petani dan keluarganya sebagai wujud jaminan pemerintah atas hak petani untuk mendapatkan pendidikan. Lebih lengkap lagi dijelaskan dalam Undang-undang No. 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian , Perikanan dan Kehutanan ( SP3K), bahwa pengertian penyuluhan adalah: proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mau dan mampu menolong dan mengorganesasikan dalam mengakses informasi informasi pasar, teknologi, permodalan dan sumber daya lainnya sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan dan kesejahteraannya serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penyuluhan pertanian adalah kegiatan pendidikan non formal bagi pelaku utama dan pelaku usaha sebagai jaminan atas hak mendapatkan pendidikan, yang diharapkan mampu memanfaatkan sumber daya yang ada guna memperbaiki dan meningkatkan pendapatan kelayan beserta keluarganya dan lebih luas lagi dapat meningkatkan kesejahteraanya.

II. Ruang Lingkup Penyuluhan Pertanian

Unsur Penyuluhan
Dalam proses penyuluhan terdapat beberapa unsur antara lain: penyuluh, materi penyuluhan, media penyuluhan, metode penyuluhan, sasaran penyuluhan dan tujuan penyuluhan.
Penyuluh pertanian
Dalam undang-undang no. 16 tahun 2006 tantang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, disebutkan bahwa penyuluh adalah perorangan warga Indonesia yang melakukan kegiatan penyuluhan dibidang pertanian, baik merupakan penyuluh PNS, swasta maupun swadaya. Adapun yang menjadi tugas pokok penyuluh adalah menyiapkan, melaksanakan, mengembangan, mengevaluasi dan melaporkan kegiatan penyuluhan pertanian, sehingga penyuluh dituntut mampu melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai penyuluh dilapangan dengan menjadi mitra kerja petani yang berperan sebagai fasilitator.
Materi Penyuluhan
Materi penyuluhan adalah bahan penyuluhan yang akan disampaikan kepada pelaku utama ( petani ) dan pelaku usaha dalam berbagai bentuk yang meliputi: informasi, teknologi, rekayasa social, manajemen, ekonomi, hokum dan kelestarian lingkungan.
Media Penyuluhan
Media penyuluhan pertanian adalah merupakan alat komunikasi untuk memindahkan materi penyuluhan kepada pelaku utama dan pelaku usaha yang bertujuan untuk memperjelas pemahaman dari kelayan tersebut terhadap materi penyuluhan yang disampaikan.
Metode Penyuluhan
Metode penyuluhan pertanian dapat diartikan sebagai cara atau teknik penyampaian materi penyuluhan kepada pelaku utama dan pelaku usaha (kelayan) beserta keluarganya baik secara langsung maupun tidak langsung agar mereka lebih mudah memahami dan dapat mempermudah penerapan suatu inovasi. Dalam penggunaan metode penyuluhan dapat dibedakan menjadi beberapa golongan berdasarkan: teknik komonikasi, jumlah sasaran dan indera penerima dari sasaran (Sumardi 2005).

Sasaran Penyuluhan
Dalam UU No. 16 tahun 2006 telah disebutkan bahwa sasaran penyuluhan pertanian adalah: pelaku utama dan pelaku usaha. Dimaksud pelaku utama disini adalah petani yang merupakan warga Negara Indonesia beserta keluarganya atau koperasi yang mengelola usaha dibidang pertanian, wanatani, minatani, agropastur, penangkaran satwa dan tumbuhan didalam adan disekitar hutan, yang meliputi usaha hulu, usaha tani, agroindustri, pemasaran dan jasa penunjang. Sedangkan pelaku usaha dimaksud adalah: perorangan waraga Negara Indonesia atau korporasi yang dibentuk menurut hokum Indonesia yang mengelola usaha pertanian, perikanan dan kehutanan.
Tujuan Penyuluhan
Dalam penyuluhan pertanian ada dua tujuan yang akan dicapai yaitu : tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek. Tujuan jangka pendek adalah hanya menumbuhkan perubahan-perubahan yang lebih terarah pada usaha tani yang meliputi: perubahan pengetahuan, kecakapan, sikap dan tindakan petani. Tujuan jangka panjang yaitu meningkatkan taraf hidup dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Prinsip Penyuluhan Pertanian

Prinsip penyuluhan pertanian adalah pedoman atau pegangan dalam menyelenggarakan kegiatan penyuluhan yang dapat diterima kebenarannya dalam bertingkah laku. Untuk itu penyelenggaraan penyuluhan harus: menurut keadaan yang nyata, ditujukan kepada kepentingan dan kebutuhan sasaran, merupakan pendidikan yang demokrasi, perencanaanya disusun bersama, bersifat fleksibel dan penilaian hasil didasarkan atas perubahan-perubahan yang terjadi pada sasaran.

Filosopi Penyuluhan Pertanian

Filosopi Penyuluhan Pertanian adalah menolong orang agar dapat menolong dirinya, keluarga dan masyarakatnya untuk menjadi yang lebih baik. Untuk itu penyuluhan pertanian merupakan proses pendidikan, proses demokrasi dan proses yang terus menerus yang disesuaikan dengan perkembangan jaman.


Daftar Bacaan:

A.W. van den Ban dan H.S. Hawkins. 1999. Penyuluhan Pertanian.
Draf Revitalisasi Penyuluhan Pertanian. 2005. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pertanian Departemen Pertanian.
Salim, F. 2005. Dasar-dasar Penyuluhan Pertanian (materi dalam diklat dasar-dasar funsional
penyuluh).
Setiana. L. 2005. Teknik Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat.
Soeharto,N.P. 2005. Progama Penyuluhan Pertanian ( materi dalam diklat dasar - dasar
funsional penyuluh).
Sumardi. 2005. Metode Penyuluhan Pertanian (materi dalam diklat dasar-dasar fungsional
penyuluh)
Undang-undang No. 16 Tahun 2006 Tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan.

KARAKTERISTIK MEDIA PENYULUHAN

Disusun oleh :Kartono



I. Pendahuluan

Salah satu kegiatan dalam penyelenggaraan penyuluhan pertanian adalah penyampaian informasi pertanian kepada penggunanya. Informasi pertanian tersebut bias disampaikan secara langsung dengan tatap muka atau tidak langsung dengan menggunakan media penyuluhan pertanian.
Penggunaan media penyuluhan pertanian akan membantu memperjelas informasi yang disampaikan kepada penggunanya, karena dapat lebih menarik, lebih interaktif, dapat mengatsi batasan ruang, waktu dan indera manusia. Agar informasi yang disampaikan bias lebih jelas dan mudah dipahami sesuai dengan tujuan yang akan dicapai maka informasi tersebut perlu dikemas sesuai dengan karakteristik dari setiap media yang digunakan ( Zakaria. A, 2002).
Media penyuluhan pertanian adalah segala bentuk benda yang berisi pesan atau informasi yang dapat membantu kegiatan penyuluhan pertanian. Media penyuluhan pertanian berguna untuk mengefektifkan komunikasi antar sumber informasi dan penerima (komunikan).
Media penyuluhan pertanian disebut juga sebagai alat Bantu penyuluhan pertanian yang dapat dilihat, didengar, diraba, dirasa dan dicium dengan maksud untuk memperlacar komunikasi.
Landasan teoritis pentingnya penggunaan media penyuluhan pertanian adalah: 1). Peningkatan pengetahuan, ketrampilan, sikap dan perilaku petani merupakan hasil suatu proses belajar dalam kegiatan penyuluhan pertanian, yang keberhasilanya sangat ditentukan oleh efektivitas media penyuluhan pertanian. 2). Efektivitas penggunaan media penyuluhan pertanian sangat ditentukan oleh benyakanya indera penerimaan yang terlibat. Semakin banyak indera yang digunakan, penyampaian pesan penyuluhan pertanian semakin mudah dimengerti. Berikut tabel yang menujukan perbedaan penerimaan materi penyuluhan dengan menggunakan berbagai indera menurut Zakaria, A. (2002):


Cara penerimaan
Informasi yang didingat setelah 3 hari
1.Hanya lewat pendengaran10%
2.Hanya lewat penlihatan20%
3.Mendengar dan melihat40%
4.Mendengar, melihat dan mengerjakan70%


Dikemukakan oleh Miller dan Rose dalam Kartadisastra, H. (2006), bahwa pengalaman manusia sangat tergantung melalui panca inderanya, menurutnya digambarkan perolehan bobot yang bervariasi, secara berturut: mata mendapat bobot 82 %, telinga 11%, lidah 1 %, kulit 2,5 % dan hidung 3,5%.

II. Karakteristik Media penyuluhan

Jenis media yang tersedia sangat banyak dan berkembang terus dengan kemajuan teknologi. Media dapat diklasifikasikan dengan beberapa cara, tapi yang penting bukanlah klasifikasinya, tetapi bagaimana media itu dapat digunakan secara tepat. Setiap media mempunyai karakteritik yang berbeda. Media yang paling efektif dikondisi tetentu, belum tentu efektif pada kondisi yang lain (Darmawan, dkk. 2005). Masing-masing golongan media itu mempunyai keunggulan dan kelemahan serta karakteristik yang berbeda.( Zakaria, A. 2002).
Berdasarkan jumlah sasaran menurut Darmawan dkk. (2005), dibadakan menjadi media masa dan media antar perorangan. Lebih terinci lagi media dikelompokan berdasarkan bentuknya menurut Soeharto,N.P. (2005), menjadi :
Media penyuluhan cetak
Media penyuluhan audio
Media penyuluhan Audio-Visual
Media penyluhan obyek fisik
Adapun kelebihan dan kekurangan media tersebut adalah sebagai berikut:

Media masa
Karateristik umum:
· Menjangkau banyak orang, tetapi tingkat pengaruhnya rendah
· Menjangkau khalayak baru dan hanya sebatas pada tingkat kesadaran
· Bertujuan untuk memperkenalkan program atau pesan diwilayah tertentu
Media Cetak
Kelebihan
Kelemahan

Cetakan umumnya dianggap tidak memihak
Dapat dibaca dan dipelajari sewaktu-waktu
Sebagai pelengkap metode penyuluhan yang lain
Informasinya lebih spisifik, runtut dan mudah dipahami
Dpt mendorong adopsi dgn biaya rendah
Dpt diberikan kpd yg minta informasi
Bila utk khalayak berpendidikan terbatas, harus dirancang khusus, distribusi sulit dan mahal
Harus sering direvisi seiring perubahan kondisi
Informasi yg disamaratakan, kurang sesuai dgn kondisi local
Tidak ada kontak social
Surat Kabar
Kelebihan
Kelemahan
Menjangkau khalayak banyak
Umumnya dipercaya, bergengsi dan murah
Dapat menyajikan informasi tepat waktu
Satu rangkaian cerita mengenai topic yang sama selama beberapa hari dapat lebih menyakinkan pembaca mengenai suatu rekomendasi

Tidak berguna bagi khalayak yang buta huruf atau tidak membaca surat kabar
Diperlukan ketrampilan khusus utk menulis cerita yg baik.
Penyutingan oleh redaksi dpt menurunkan nilai yg disampaikan
Sukar untuk dievaluasi mengenai efektivitasnya
Radio
Kelebihan
Kelemahan
Jangkauan lebih luas dibanding sebelumnya
Sangat sesuai untuk informasi mengenai keadaan darurat yg harus disampaikan dlm waktu tertentu
Relatif murah, menjangkau org yang sedikit atau sama sekali tidak bias membaca
Memperkuat pesan yg telah disampaikan oleh media lain
Memungkinkan untuk menciptakan khalayak besar dengan serangkaian siaran
Khalayak bisa sambil beraktivitas dlm mendengarkan radio
Fasilitas siaran hanya tersedia di kota besar
Penyiaran dikendalikan oleh pemerintah
Waktu penyiaran mungkin kurang sesuai.
Penyampaian pesan kurang dapat bersaing dengan siaran hiburan
Tidak ada jaminan bahwa pesan akan didengar dan diperhatikan
Kurang sesuai untuk menyampaikan informasi teknis yang rumit
Sukar dievaluasi


Televisi
Kelebihan
Kelemahan

Gambar meningkatkan efektivitas audio
Menjangkau banyak orang yang tidak mau atau kurang sempat menghadiri pertemuan
Gambar bergerak dapat memperagakan suatu teknik
Suatu proses panjang dapat disingkat menjadi beberapa saat saja
Saluran local tersedia dibeberapa lokasi


Harus menghadapi persaingan sengit dgn siaran hiburan
Memerlukan mutu tinggi agar berdampak
Biaya produksi tinggi, banyak orang yang belum memiliki tv di desa terpencil
Program harus berjalan cepat, sehingga sulit mendalami suatu topic
Tidak ada jaminan khalayak menonton siaran
Sulit dievaluasi dampaknya
Ketidak sesuaian waktu siaran
Pameran, papan peragaan
Kelebihan
Kelemahan
Biasanya pameran banyak dikunjungi orang
Pengamat akan mengingat pesan dan institusi yang ikut pameran
Dapat disesuaikan dengan khalayak local
Dapat mengarahkan khalayak untuk belajar lebih lanjut
Khalayak hanya kagum, tapi sulit untuk mengadopsi
Sebagian besar pengujung dating mencari hiburan bukan informasi
Sulit dievaluasi dampaknya

Media antar perorangan
Karateristik umum:
· Biasanya diperlukan untuk merubah sikap atau perilaku
· Mempunyai pengaruh besar terhadap sedikit orang
· Memungkinkan adanya pertanyaan dan umpan balik
Pertemuan
Kelebihan
Kekelemahan
Dapat disesuai untuk setiap topic
Mengakomodasi kebutuhan manusia untuk kontak social
Memungkinkan dilakukan demontrasi dan pengajuan pertanyaan
Memungkinkan timbulnya interaksi
Evaluasi tidak sulit, dapat segera memperoleh umpan balik

Latar belakang khalayak yang heterogen tidak mudah untuk menciptakan suasana yng kondusif
Tempat pertemuan belum tentu menciptakan Susana belajar mengajar yang efektif
Memerlukan kerja ekstra untuk persiapan tempat dan sarana
Tidak hemat biaya bila peserta sedikit

Konsultasi perorangan
Kelebihan
Kelemahan
Biasanya metode belajar mengajar yang paling efektif
Tingkat umpan balik dan komunikasi maksimal
Informasi disesuaikan kebutuhan perorangan

Sangat mahal dari segi waktu yang diperlukan fasilitator
Jumlah khalayak yang dijangkau sedikit
Fasilitator harus terus siap melayani khalayak

Media Audio / video
Karakteristik umum:
· Dapat digunakan oleh perorangan atau kelompok
· Memerlukan peralatan
· Memungkinkan penayangan suatu demontrasi , gerakan dan warna
· Beberapa indera bias terlibat
Kaset Audio
Kelebihan
Kelemahan
Biaya rendah dibanding dengan video
Dapat digunakan sesuai dengan waktu yang diinginkan
Keuntungan sama dengan kaset video bila disertai dengan media cetak
Mudah di gandakan
Banyak khalayak yang mempunyai alat pemutar kaset

Tidak ada komponen Visual
Tidak ada kesempatan mengajukan pertanyaan
Kapasitas terbatas
Kaset Video
Kelebihan
Kelemahan
Dapat digunakan sesuai dengan keinginan
Kapasitas khalayak mencapai 20 orang
Dapat melengkapi presentasi yang dilakukan oleh fasilitator
Gambar bergerak dapat digunakan untuk menunjukan suatu teknik
Proses panjang dapat disingkat kedalam beberapa menit saja
Dapat untuk mendemontrasikan suatu teknik untuk melengkapi audio
Sesuai untuk digunakan kalau diperlukan adanya warna gerakan
Menggunakan lebih dari sattu indera sehingga meningkatkan daya ingat
Kaset harus dipinjamkan dan dikembalikan
Memerlukan VCR, TV dan listrik
Pesan harus dikemas dengan cara cukup menghibur untuk menarik perhatian khalayak
Diperlukan ketrampilan produksi video dan kreativitas
Biaya produksi lebih mahal
Penggunaan untuk kelompok memerlukan kehadiran seorang fasilitator

Daftar bacaan

Darmawan, Nadimin dan Saefudin (2005), Memilih Media, Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian Jawa Barat.
Kartadisastra, H. (2006), Pemanfaatan Audio Visual dan Aplikasinya dilapangan, Materi
Dalam pelatihan peningkatan kualitas penyuluhan dalam percepatan alih
teknologi pertanian.
Soeharto,N.P, (2005), Media Penyuluhan, Materi dalam pelatihan dasar-dasar fungsional
penyuluh, Pusat Manajemen Pengembangan SDM Pertanian, Ciawi
Zakaria,A. (2002), Standart Teknis Media Penyuluhan Pertanian, Badan Pengembangan
Sumberdaya Manusia Pertanian Departemen Pertanian.